Pemerintah Indonesia menetapkan hari santri nasional jatuh pada 22 Oktober sebagai bentuk pengingat terhadap sejarah perjuangan para santri yakni pada tepatnya 70 tahun lalu, Hadrotussyaikh K.H. Hasyim Asyari mencetuskan resolusi jihad. Kiai Abbas Buntet Pesantren juga memiliki andil yang sangat besar pada peristiwa ini dimana beliau dipercaya untuk memimpin pasukan perang di Surabaya pada 10 November 1945. Untuk memperingati hal tersebut, maka seluruh sivitas akademika MANU Putra sesuai dengan instruksi dari Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Buntet Pesantren mengenakan sarung saat sekolah (22/10).
Peringatan Hari Santri Nasional ini diisi dengan upacara bersama di halaman Masjid Agung Pondok Buntet Pesantren. Setelah itu dilanjutkan dengan ziarah kubro di makam masyayikh Buntet Pesantren.
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar