Siswa kelas X sedang mengalirkan air comberan ke botol yang penuh dengan bahan-bahan (11/11)
Berbekal peralatan sederhana berupa botol, arang, batu kerikil sungai, sabut, tisu, tawas, sedotan dan yang lainnya, siswa kelas X MANU Putra Buntet Pesantren dengan arahan dari guru kimianya, berhasil menciptakan penjernih air sederhana di laboratorium kimia (11/11).
Setelah dialirkan ke dalam botol yang padat dengan bahan-bahan yang telah disebutkan di atas, air comberan berubah menjadi air yang sangat jernih.
Video Pembuatan penjernih air
Selain itu, siswa kelas XI dan XII IPA MANU Putra juga berhasil menciptakan biopori sederhana. Berbahan paralon yang dilubangi dengan paku, siswa terlihat sangat bersemangat mengerjakan tugas kelompok tersebut.
Pembuatan biopori ini, selain menjadi praktik salah satu mata pelajaran, juga sebagai penanggulangan terhadap genangan air di lapangan yang seringkali mengganggu kegiatan di sekolah. Begitu ungkap seorang siswa.
Video pembuatan biopori

Domain kognitif dan psikomotorik memang harus menyatu dalam semua mata pelajaran. Mengingat teori tanpa praktik itu mengawang, praktiklah yang membuktikannya. Praktik tanpa teori itu sulit, teorilah yang memudahkannya. Afektif juga harus disampaikan dalam setiap pelajaran. Ketiga domain tersebut merupakan teori landasan pendidikan dari Bloom.
Kepala madrasah, K.H. Ade M. Nasih, Lc., siap mendukung seluruh kegiatan yang bersifat menunjang kreatifitas siswa dan guru. Tentunya, kegiatan tersebut memberikan  manfaat bagi pelakunya. Hal ini diungkapkan dalam sebuah komentarnya yang ditulis melalui akun facebooknya pada foto profil salah satu guru MANU Putra Buntet Pesantren.
"Aja watir. sekolah siap mendukung segala ide kreatif tepat dan manfaat"(13/11), tulis Kepala MANU Putra Buntet Pesantren saat mengomentari foto profil guru mata pelajarannya, Kang Muhammad Majdi, yang sedang menanam paralon yang sudah diberi lubang-lubang kecil.

0 komentar:

Posting Komentar