Setelah berjuang menghadapi ujian-ujian akhir yang beruntun, dari UAMBN, Ujian Praktik, sampai Ujian Nasional yang terkesan menyeramkan bagi mayoritas pelajar, MANU Putra, MANU Putri, dan SMK NU Mekanika Buntet Pesantren menggelar acara tasyakkur perpisahan kelas XII. (27/4)
Acara yang diketuai A. Dihya Hadi S. (XI-IPA MANU Putra) ini digelar di halaman Masjid Agung Buntet Pesantren. Turut hadir pada acara tersebut para kiai sepuh Buntet Pesantren. A. Dihya menyambut pada acara tersebut sebagai ketua dan mewakili adik-adik kelas dengan menggunakan Bahasa Inggris. Tampil mewakili kelas XII, Nadia Nailufar (XII MANU Putri) dengan menggunakan Bahasa Arab.
K.H. Amiruddin Abkari mewakili wali murid, K.H. Wawan Arwani (Ketua YLPI Bidang Pendidikan), dan K.H. Adib Rofi'uddin (Ketua Umum YLPI) berpesan dalam pidatonya, yang terpenting adalah mendapatkan rido para guru. K.H. Ade M. Nasih, Lc. mewakili kepala sekolah
Acara tersebut diramaikan dengan karnaval yang bermula dari MANU Putra sampai arena acara. Dilanjutkan dengan balas pantun oleh beberapa perwakilan dari masing-masing sekolah dan palang pintu silat. Di panggung acara, perwakilan MANU Putra dan MANU Putri menampilkan lalaran alfiyyah. Selain itu, ada musikalisasi puisi dan puisi teatrikal yang ditampilkan oleh siswi-siswi MANU Putri. Siswa-siswa MANU Putra tak mau kalah dengan menampilkan musik perkusi, hadroh, dan marawis. Siswa-siswi SMK NU Mekanika juga tak kalah saing, mereka menampilkan video dokumenter hasil karya sendiri.
Seraya berakhir pembacaan doa yang dipimpin oleh K. H. Ahmad Manshur, berakhir pula seluruh rangkaian acara tasyakkur perpisahan kelas XII.

0 komentar:

Posting Komentar